Belajar dari pribahasa 'hari ini harus lebih baik dari kemarin', gue memulai hari dengan ceria. Menyapa semua orang yang tak dikenal maupun yang dikenal. Termasuk kakak-kakak kelas yang iri sama gue. Gimana gak iri, gue kenal sama makhluk Tuhan paling kece sedunia. Namanya Dicky Muhammad Prasetya. Seorang lelaki paling dipuja seIndonesia termasuk sahabat-sahabat gue.
Melewati kelas2, banyak tatapan sirik. Tapi gue gak mau ambil pusing. Dengan langkah cepat gue berjalan kearah sahabatku yang berdiri seperti menunggu seseorang.
"hei teman2. nungguin siapa sih? jodoh? wkwk" ucapku merangkul mereka.
"jodoh kata lo? ya nunggu lo lah-_-" kata mereka serentak.
Mereka adalah Bety dan Riery atau kebo dan tikus. Itu julukan yang tanpa sengaja kami buat. Ntah kenapa berteman dengan mereka berdua berasa yang di iklan-iklan itu. Iklan apa sih tuh yang naik paus terbang-terbang? udah deh gak penting-_-
"santai dong. Gak usah sok kompak gitu. Tumben kalian datang pagi. Ada angin apa nih?" sautku.
"kita kan emang selalu kompak. ya gak Bet?" saut Riri.
"pasti dong. Dan kita gak kebo kayak julukan gue. wkwk" saut Bety.
Mereka saling toss. Ini emang udah kebiasaan kita-kita yang saling menghina tapi gak sampe berantem sih. Gue jalan buat masuk ke kelas dan duduk disamping tas hitam orange punya Bety. Bety dan Riri menyusul.
"gue lama nyampenya karena yang nganter gue terlambat bangun." sautku yang membuat mereka semua berseri-seri.
"tadi lo diantar siapa? si Dicky itu? kok gak bilang-bilang sih?" saut Riri antusias.
"lo gak ajak dia turun Sha? lo gimana sih?" saut Bety menarik-narik tanganku. Mereka ini heboh banget sih-_-
"Ri, Bet, dia ya pasti turun lah. Kan dia sekolah di sini." sautku santai. Mereka melongo dan terdiam sebentar. Pengen gue masukin lalat satu-satu ke mulut mereka masing-masing. wkwk
"DIKI SEKOLAH DI SINI?! SERIUS LO?!" saut mereka serentak tepat ditelinga gue.
"Gak pake teriak dikuping bisa gak sih?! Kalo gue tuli mendadak gimana? Lo semua mau ngantar gue ke THT?" sautku.
"Maaf Sha, gak maksud.kami cuma kaget aja._." saut Bety ceming.
"oke. Gue maafin kalian.Iya, Diki sekolah disini. Tepatnya di kelas XII A." sautku.
Mereka langsung ngibrit keluar. Tapi sebelumnya mereka bilang terima kasih ke gue. Dari pada gue bengong di kelas, gue ikutan buat ngejar mereka. Gue udah tau pasti mereka pergi kemana dan dugaan gue tepat 100%.
Bety dan Riri sibuk celingak celinguk bingung mau ngetuk pintu atau gak.
"Ri, lo aja deh yang ngetuk pintu! gue segan" saut Bety.
"enak aja. yang duluan nyampe sini siapa?" saut Ririgak mau ngalah.
"ya gue sih._." saut Bety ceming.
" ya berarti lo yang ngetuk pintu.Cepetan deh!" saut Riri mendorong-dorong Bety. Gak sengaja pintunya kedorong dan Bety terjengkang ke dalam. Gue cepa-cepat nyusulin si Riri yang cuma bengong ditempat.
"eh, lo ngapain disini?" tanya Diki sambil mengulurkan tangan kearah Bety.
"ngg.. nggak papa kok ka, cuma tadi didorong sama teman" ucapnya sambil mendelik kearah kami berdua atau tepatnya Riri yang cuma senyum-senyum bersalah. Bety menyambut uluran tangan Diki dan dan dibantu buat berdiri. Semua orang di kelas melihat kearah mereka.
"lo temannya Tasha? wah. kenalin, gue Dicky teman kakaknya Tasha. Nama lo siapa?" sautnya mengajak bersalaman.
"eh, iya kak. Namaku Bety." kata Bety gugup. tapi dia sempat mengejek Riri yang melotot melihat Bety yang berkenalan dengan Diki. Gue cuma ketawa pelan. Tapi karena Bety orangnya baik, dia memperkenalkan Riri juga ke Diki.
"kak, kenalin, ini temannya Tasha juga. Namanya Riri." kata Bety sambil berjalan ke depan pintu.
"hai ka, aku Riri." saut Riri sambil berjabat tangan juga sama Diki.
"hai juga.Gue Diki. panggil nama aja yah.Gak usah kak. Gue kedengaran tua banget. Lo-gue juga gak papa. Ya gak Sha?" tanya Diki sambil mengedip kearahku.
"iya. dia gak mau keliatan tua padahal emang udah tua tapi gak mau mengakuinya-_-" saut gue.
"Diki tua lo blang Sha? masih muda kok.Dia kan muka bayi." saut Riri.
"Diki masih bayi? hei teman-teman, diki tuh udah kelas 3 SMA. Kok dibilang masih bayi" saut Bety
"muka bayi Bety, bukan masih bayi-_-" saut gue kesal.
"kayaknya lo perlu ke THT deh Bet wkwk" saut Diki sambil ketawa.
"teet... teet... teet.."
"eh, udah masuk. Gue sama teman-teman gue masuk dulu ya. Bye.." sautku sambil menarik Bety dan Riri yang kayaknya masih mau menetap di situ.
"oke, tapi nanti istirahat ke kantin bareng yah. Gue datang ke kelas kalian." katanya sambil mengedipkan mata.
"mata Ky dijaga. Jangan asal kedip aja kalo liat cewek wkwk" ucapku sambil memeletkan lidah kearah Diki sementara Dikinya masuk ke kelasnya.
"eh, tadi Diki ngajak ke kantin bareng ya? ya ampun, mari kita mencubit diri masing-masing!" ucap Bety yang mencubit tangannya sendiri dan mengaduh kesakitan.
"lo aneh deh Bet, buat apa nyubit tangan lo sendiri?-_-" saut Riri geleng-geleng kepala.
"gue cuma mau mastikan aja ini mimpi apa bukan._." saut Bety.
"udah deh. Yuk kita buruan ke kelas. Daripada kita dihukum karena terlambat masuk." ucapku sambil menyeret mereka berdua.
Sampe di kelas barengan sama gurunya. Kami cuma dipelototin dan langsung ngibrit ke bangku masin-masing. Dan bukannya belajar, kami bertiga yang emang duduk samping-sampingan malah bercerita soal semuanya dan sering dilempar spidol karena terlalu ribut.
Begitu istirahat langsung caw ke kantin.Ternyata Diki beneran nungguin kita di depan kelas. Bety dan Riri heboh karena ditungguin Diki. lama-lama ini anak curut sama tikus lebay yah-_-
Sampe kantin gue langsung pesan Siomay sama jus jeruk. Bety pesan Bakso sama teh botol. Riri pesan Sate kacang sama teh botol sedangkan Diki pesan nasi goreng sama teh botol.
"eh, kalian kok pada mesan teh botol sih? tanya Gue.
"Apapun makanannya, minumnya teh botol sosro" saut kami bertiga kompak. Mereka tertawa melihat gue yang manyun.
"parah ya kalian.Gitu ya. Udah deh gak teman-_-" saut gue cemberut.
"Gue pesan teh botol karena gak suka buah walaupun tuh buah di jus atau gak." saut Diki yang masih tertawa.
"oh, kalo kalian berdua?" saut gue sambil manggut-manggut dan menoleh kearah Bety dan Riri.
"karena kita lagi suka sama teh botol" saut mereka kompak dan toss-tossan. Gue makin manyun.
"udah deh godainnya. Oh ya, gue ada teman nih. Tuh yang lagi jalan kesini. Woi bro, sini!" saut Diki sambl melambaikan tangannya.
Gue gak ngelihat siapa orang yang dimaksud. "Gila, kece bangeet... 2orang lagi wkwk" saut Bety. Bety ngelirik gue dan Riri. Bety liat Riri matanya langsung berbentuk love dan keluar-keluar sedangkan gue sibuk sama siomay yang gue beli tadi.
"eh kenalin, ini teman gue yang ternyata baru pindah juga kayak gue. Yang pake kacamata ini namanya Bisma. Ternyata dia jago breakdance loh" saut Diki sambil berdiri di samping cowo ganteng yang bernama Bisma itu.
"hei, gue Bisma." sautnya sambil bersalaman dengan kami satu persatu dan menyebutkan nama masing-masing.
"dan satu lagi yang rambut cepak ini namanya Reza. Dia jago ngerapp." saut Diki lagi memperkenalkan cowok ganteng satu lagi.
"hei, nama gue Reza" sautnya dan dia melakukan hal yang sama seperti Bisma.
Bety menoleh kearah gue dan mengeleng-gelengkan kepala. Dia menepuk pundakku.
"woy, ada temannya Diki tuh" saut Bety. Gue yang kaget langsung tersedak dan terbatuk-batuk. Gue langsung menenggak minuman yang ada didepanku.
"apa sih Bet? Lo ganggu orang lagi makan aja" saut gue kesal.
"hei, sadar situasi. Liat sekeliling lo!" saut Riri geram.
Gue mengedarkan pandangan dan melihat ada 2 orang asing dihadapannya. Gue langsung tersenyum malu.
"maaf, gue gak sadar._." saut gue ceming.
"iya, gak papa kok. Gue cuma mau ngenalin teman baru gue. Yang ini Bisma dan sebelahnya Reza." saut Diki kembali menunjuk mereka berdua.
Gue manggut-manggut dan bersalaman dengan mereka berdua."aku Tasha. Senang berkenalan dengan kalian" saut Gue sambil tersenyum. Bety nyenggol gue dan berbisik "lo gak usah sok sopan. Mereka udah mencap lo sebagai orang yak gak sopan.wkwk"
"yaudah, yuk lanjutin lagi makannya. Bentar lagi bel. Yuk Bis, Za gabung disini. Anggap aja kita udah berteman lama." saut Diki.
"sip bro" saut Bisma dan Reza kompak.Gue langsung melotot.
"apa, bra?! sensor-sensor. gak boleh ngomong gitu." saut gue marah-marah. Mereka cuma memandangku. Sedangkan Reza dan Bisma berpandangan bingung.
"kenapa semua ngeliatin gue? Gue salah apaan?" tanya gue polos.
"gak ada yang ngomong bra loh Tasha, tapi 'bro!" ucap Bety kesal.
"oh, maap. gue salah dengar._." sautku malu dan langsung meminum minuman yang ada didepanku lagi.
"eh, Sha ......"
TO BE CONTINUED
Tidak ada komentar:
Posting Komentar