Pake lo gue aja biar ga terlalu formal yaa !!!
Tittle : Love or Story?
Main cast :
•Anditasari Baety Nirbaya
•Dicky Muhammad Prasetyo
•Nisrina Virsha
•Iswary Halwadini
•Tasha Juliana
Author : @Betyprasetya
***
Part 1
Dulu aku tinggalkanmu, dulu aku
lupakanmu.
Dan aku berpaling untuknya
Handphone-Ku berbunyi, itu tandanya
ada sebuah SMS masuk.
From: 085856984xxx
Jemput aku sekarang ya, aku sudah di
Bandara. Kau cepat kemari, aku
menunggumu sampai datang!
Kyaaaaaa~ dia siapa? Aku tidak
mengenal no Handphone-nya. Jika aku
ke Bandara siapa yang menunggu
Bety?
"siapa dik? Penting ya?"
"eh, tidak-tidak bukan siapa-siapa.
Sepertinya salah kirim."
"ooooo~"
***
Part 2
Author's POV
Dicky tiba-tiba keluar ruangan, menuju tempat parkir dan melesat menuju
ke Bandara.
"Aduh, kenapa gue harus bohong sih sama Bety. Cepat atau lambat dia
pasti tau Virsha!" Gumam Dicky
Tidak memakan waktu lama, Dicky sudah tiba di bandara. Tampak seorang
perempuan berparas cantik menantinya. Ia tampak cantik, tinggi, putih.
"Dicky, aku kangen kamuuuu." Ucap Perempuan itu bergelayut manja di
lengan kanan Dicky. Membuat Dicky merasa risih
"Iya iya, Vir. Yuk pulang" ajak Dicky
"makan dulu kek!" Rengek Perempuan itu, yang ternyata bernama Virsha
"Nggak usah, nanti pasti mama kamu udah masakin kamu." Nasihat Dicky.
Virsha hanya menggembungkan kedua pipinya
"Nggak usah manja dong, Vir" Ledek Dicky
"Apaseh dik. Yaudah yuk pulang. Aku kangen sama Mama" Virsha menarik
tangan Dicky menuju parkiran
***
Di dalam mobil, Visha terlihat bawel. Dicky hanya menanggapinya dengan
mengangguk, menggeleng, tersenyum.
"Ih, Dicky nggak asikbanget sih kamu. Jawab pake suara jangan isyarat
gitu." Ucap Virsha memprotes
"Ya mau gimana sih, Vir. Aku kan mau konsentrasi nyetir. Takut kalo
nabrak orang lagi." Ucap Dicky sekenanya sraya membanting setir ke kanan
"Hah? Kamu nabrak orang dick? Trus orang itu gimana? Yaudah kita jenguk
aja, kamu tanggung jawab dong!" Ucap Virsha tanpa jeda ._.
"Vir, Woles deh woles. Itu yang ketabrak temenku. Jadi ya aku tanggung
jawab laaah" jawab Dicky terkekeh kecil
"Eh udah sampe ya dick? Kok kalo sama kamu cepet sih pulangnya. Tadi di
pesawat lama banget lho." Ucap Virsha mengambil koper di belakang
Pletak.
"Yaiyalah, beda negara kali. dari dulu childish ga ilang-ilang Vir."
Ledek Dicky
"Biarin, penting punya kamu dick."
Deg.....
Dicky terbelalak kaget mendengar ucapan Virsha. Ia mematung di depan
pintu rumah Virsha. Namun, Virsha terus melangkah menuju kamarnya.
"Virsha masih anggap gue cowoknya?" Batin Dicky
"Loh? Nak dicky kok bengong di depan pintu? Ayo masuk tah" Ajak Tante
Mirna, Dia adalah Mama Virsha.
Dicky pun tersadar dalam lamunannya, dan masuk lalu duduk di ruang tamu.
"Udah lama ya nggak kesini. Kalo nggak salah sejak Virsha ke Amerika
ya?" Ucap Tante Mirna membuka percakapan
"I...iya tan. Hehe"
"Masih sama Virsha aja nih? Langgeng lho kalian berdua udah 2 Tahun."
Ujar Tante Mirna lagi
"Iya nih, Ma. Dicky kok betah ya sama aku mulu. Hahaha" ucap Virsha
tiba-tiba datang
"Kalo caranya kaya gini gue bakal dilema beneran deh. Mati dick mati
dorr!" Batin Dicky gelisah
"Eh iya, tante saya pulang dulu. Lain waktu kesini lagi deh. Hehehe"
ucap Dicky yang mengingat keadaan Bety di Rumah sakit
"Loh? Kok buru-buru dick? Masih kangen aku." Ujar Virsha
"Iya, biasa juga sampe malem kamu, nak" ucap Tante Mirna
"Lagi ada urusan tante."
"Oh yaudah. Jangan sungkan main sini lagi ya dik" ucap Tante Mirna
"Iya tante. Permisi"
Dicky-pun memasuki mobilnya, lalu melesat pergi menuju Rumah Sakit.
"Kacau kacau!! Kenapa dia balik lagi? Waktu gue suka sama orang lain?
Arrrggh!" Dicky sangat Bingung akan posisinya saat ini. Dimana dia
memiliki rasa kasihan kepada Virsha, jika ia meninggalkannya. Sedangkan
ia sudah memiliki wanita lain dihatinya.
Dicky memasuki Rumah Sakit, lalu menaiki lift menuju lantai 2 dimana
Ruang Inap Bety berada.
"Wah bet, hebat lo bisa dekat sama Dicky." Ucap Tasha yang menemani Bety
di Ruang Inap
"Iya, tapi gue merasa bersalah sama Eriska. Eh taunya dia saudara Jauh
Dicky selama ini. Gue kira dia Ceweknya." Ucap Bety
"Ya elo sih, gegabah. Makanya cari tau dulu." Ucao Riery Menimpali
"Yaaah, Kata Fanadicky lain kan dia ceweknya Dicky. Ya gue percaya aja
dong" ucap Bety dengan nada kesal dengan kedua sahabatnya itu
Dicky yang menguping di ambang pintu, tampak terkekeh pelan melihat
fansnya itu salah paham atas kekerabatannya dengan Eriska.
Ceklek.
Pintu terbuka, Bety, Riery, dan Tasha tampak tertegun melihat Dicky.
"Gue malu kalo dia tau yang tadi di bicarain." Batin Bety
"Lo kenapa, Bet?" Tanya Dicky
"Emang ada apa sih dick?" Bety balik tanya -_-
"Muka lo liat gue langsung cengo :p" ucap Dicky bernada mengejek
"Lo ngeledek gue yeeeh?" Ucap Bety tak terima
"Eh Ry, kayanya kita jadi obat nyamuk nih disini. Balik yuk!" Tukas
Tasha
"Iya, kita shopping aja sha. Bye kalian" pamit Riery
"Lah? Temen sendiri sakit, malah shopping?" Gerutu Bety
"Kalo mau shopping kalo udah sembuh gue temenin deh" tawar Dicky
"Kalo perlu bayarin ya dick. Kan lo jdah bikin gue menderita sampe masuk
Rumah Sakit" ucap Bety
"Yeee, lo maunya juga" ucap Dicky menoyor kepala Bety
"Jangan noyor, gue ntar jadi bego!"
"Emang lo aslinya bego kan! Kan lo lemot!" Seru Dicky
Sementara itu...
"Ry, gue iri deh sama Bety. Udah bisa deket sama Dicky" ucap Tasha
"Nah loh? Kok lo gitu sha?" Tanya Riery heran
"Iyalaaah, gue pengen deket sama Kaka Lo u,u" ucap Tasha Jujur
"Hah? Lo suka sama Kak Rangga?"
Duk.
"Aduh, Ry! Kalo ngerem kira-kira dong. Kebentur kan nih kepala" Ucap
Tasha mengelus keningnya
"Hehe, maaf lah! Serius lo suka sama Kak Rangga? Dia tuh cerewet tau
Sha. Kok lo bisa suka sih?" Tanya Riery yang tampak penasaran
"Yaaa, gue suka aja. Diakan ganteng. Cool tau!" Ucap Tasha dengan senyum
bertebaran (?)
"Yaelah."
"Kok responnya cuma gitu sih? Nggak seru lo mah!" Ucap Tasha memanyunkan
bibirnya
"Hehe, iya iya. Lo pasti mau minta tolong yekan ke gue? Tampang lo
keliatan ngarep-_-" ucap Riery melesatkan Mobilnya kembali
"Kok lo tau sih. Muehehe :3. Boleh lah ya Ry. Nomer telponnya aja deh?"
Tasha memohon dengan muka memelasnya itu
"Aduh, gimana ya Sha. Masalahnya tuh kak Rangga pasti ngintrogasi gue
deh, kalo ada yang tanya siapa yang minta nomernya" ucap Riery
"Ya lo jujur aja kek buat gue. Siapa tau kakak lo kenal gue gitu,
hahaha"
"Iye iye bawel lo mah"
***
Setelah ber shopping ria, Riery mengantarkan Tasha pulang ke Rumahnya.
Lalu, dia melesatkan Mobilnya menuju rumahnya.
"Capek juga dah hari ini." Gumam Riery merebahkan tubuhnya ke kasurnya
yang berwarna Ungu polos itu
Tok tok tok.
"Masuk aja, kaga dikunci kak" Riery setengah berteriak
"Ada apa kak ke kamar Riery?" Tanya Riery kepada Kak Rangga
"Ini, gue minjem laptop lo dong dek. Punya gue low nih, ga bisa charge.
Mati lampu nih." Ucap Kak Rangga menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Tuh ambil di tas. Ntar balikin ye"
"Iya adek, bawel lo" ucap Rangga melangkah keluar Dari kamar Riery
"Eh eh, kak Tunggu." Ucap Riery beranjak menuju Kak Rangga
"Ada apaan lagi?" Tanya Kak Rangga
"Temen gue, ada yang mau minta nomer lo. Gue kasih ya?"
"Siapa? Cewek apa cowok? Cantik nggak?" Tanya Kak Rangga
"Si tasha itu loh, tau kan?"
"Oh, Tasha yang Alay itu? Yang bantet bukan?" Tanya Kak Rangga sotoy -,-
"Bukan kak! Ih ngarang banget"
"oh yang suka pake rok mini kalo ke kampus? Tapi rambutnya yang kribo
itu?"
"Hah? Emang ada?"
"Trus yang mana? Yang playgirl itu? Yang kemana mana bawa make up?"
"Ngarang banget sih lo ka!!"
"Bukan itu semua? Trus yang mana? Yang pake jilbab, fashionable, tinggi,
putih itu?" Tanya Kak Rangga kesekian kalinya
"Nah bener! Yang itu. Lo dari tadi ngira-ngiranya dari sabang sampai
merauke sih kak!" Ucap Riery kesal
"Yah, gue kan nggak tau. Asal ceplos aja" ucap Kak Rangga dengan Watados
"Trus, kakak ku yang tampan ini. Boleh nggak nomornya diminta sama Dia?"
Ucap Riery sok Manis ._.
"Iya boleh deh. Buat koleksi cewek gue. Lumayan juga orangnya dek." Ucap
Kak Rangga
"Eh kak, tunggu dong. Gue mau tanya lagi deh." Ucap Riery
"Apaan? Gue mau ngerjain tugas kampus dulu!" Ucap Kak Rangga
"Kok Kak Bisma nggak pernah kesini sih kak?" Tanya Riery
Seketika raut wajah Kak Rangga yang biasa-biasa saja berubah menjadi
sangat geram mendengar nama Bisma disebut oleh Riery.
"Kangen nih kak, suruh main atulah" ucap Riery memohon
"Nggak! Jangan sebut nama itu lagi!" Rangga begitu geram kali ini. Ia
langsung pergi menuju kamarnya. Lalu, mengunci kamarnya rapat-rapat.
"Aneh." Gumam Riery menggelengkan kepalanya pelan
***
Akhirnya, setelah Tiga hari menginap di Rumah sakit, Bety diperbolehkan
pulang oleh Dokter. Dia tampak Riang. Di sampingnya sudah ada Dicky yang
menjemputnya.
"Dick, gue mau nagih janji lo!" Ucap Bety dengan menjulurkan lidanya
"Apa? Mau ke Mall? Iya deh, setelah ini ya" ucap Dicky dengan menarik
hidung Bety keras
"Aduuuh, Dick. Sakit tau" ucap Bety
"Bawel lo, Bet! Yuk katanya mau ke Mall?" Tanya Dicky berjongkok
membelakangi Bety
"Kok lo malah jongkok sih Dick?" Tanya Bety
"Gue mau gendong lo dong" ucap Dicky
"Malu-maluin aja lo mah. Nggak mau gue!" Ucap Bety
"Yaudah kalo nggak mau." Ucap Dicky berdiri lalu membungkukkan Tubuhnya
di samping Bety. Menggendong Bety dengan cara paksa ala Bridal Style B)
*bayangin sendiri ya:p*
Sampai di Mobil, Dicky segera melesat menuju Mall dengan kecepatan Mobil
yang sedang. Beberapa sat kemudian mereka sudah sampai di sebuah Mall
yang bisa dibilang besar.
"Dicky gue pengen beli es krim vanilla dong. Beliin ya?" Bety meminta
dengan muka yang penuh harap --"
"Iya iya.. kita beli di pondok es krim disana aja." Ucap Dicky lalu
menarik tangan Bety
"Pak, Es krim vanilla satu, sama ea krim coklatnya satu" Ucap Dicky
kepada pelayan
"Baik, silahkan ditunggu." Ucap pelayan itu
"Bet, kita duduk disana yuk" Ajak Dicky
"Iya Iya Dick."
Sambil menunggu es krim datang, Dicky dan Bety bersenda gurau, saling
meledek.
"Bet, lo gemukan deh sekarang." Ucap Dicky
"Ish, Dick. Ini sih karna di rumah sakit gue pengennya makan mulu-,-"
"Hahaha, diet dong makanya"
"Iya iya dah Dick" Ucap Bety memanyunkan bibirnya
"Udahlah nggak usah majuin bibir gitu. Pengen gue cipoks apa?" Ucap
Dicky mendekatkan dirinya ;o
"Napsu lo Dick!" Ucap Bety memundurkan tempat duduknya
"Permisi, silahkan nikmati es krimnya." Ucap seorang pelayan
Dicky dan Bety pun diam dan menyantap es krimnya. Sesekali mereka saling
suap bergantian.
"Ini sih namanya ciuman nggak langsung ya,Bet?" Ucap Dicky sambil
menyendok es krimnya
"Hah? Maksud lo apaan Dick? Lo ngaco ya!"
"Iya dong. Kan kita suap suapan. Sendoknya kan bekas gue. Begitu
sebaliknya kan?" Ucap Dicky menjulurkan lidahnya dan memasukkan es krim
kedalam mulutnya
"Gila." Gumam Bety
"Udah habis belom es krim lo? Bibir lo belepotan ih" Ucap Dicky
mengambil tissue dan mengelapnya ke bibir Bety
"Udah nih. Makasih dick" Ucap Bety sedikit kikuk
"Lo mau kemana lagi?" Tanya Dicky
"Kehati lo aja ya dick?" Ucap Bety
"Nggak muat!"
"Iye iyelah. Ke Toko sepatu yuk Dick. Gue mau beli sepatu baru. Hehehe"
Ajak Bety
"Jangan lama-lama shoppingnya, gue nggak betah di Mall lama-lama"
"Sip."
Merekapun memasuki Toko Sepatu. Tanpa disadari, sepasang mata melihat
mereka berjalan berdua dengan wajah penuh dengan keheranan.
"Itu kan Dicky? Sama Cewek? Jangan jangan........."
Stop! Berhenti dulu ya :)
NO COPAS! OKESIP BYE. SEE YOU NEXT PART :)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar